Wednesday, May 11, 2011

Curhatku “Hawa Bicara tentang Sang Adam”



Entah apa yang terjadi saat ini padaku. Kenapa hatiku merasa kesepian walau sebenarnya begitu banyak orang disekitarku. Mungkin semua orang mengira di saat aku tersenyum itu berarti aku bahagia. Tapi ada yang tidak ada dihati ini, tak ada di jiwaku. Rasanya begitu hampa. Aku membutuhkan seseorang yang bisa mengisi kekosonganku ini.
Begitu banyak sang Adam yang Kutemui. Begitupun ada saja yang menyatakan perasaan. Entah mereka serius atau hanya iseng-iseng saja. Itu membuatku bingung dan gundah. Kenapa begitu banyak pilihan yang Allah berikan. Aku bersyukur akan hal itu, tetapi sebagai manusia biasa Aku tak bisa menentukan siapa diantara Adam itu yang benar-benar bisa mengisi kekosonganku.
Aku sangat sadar Ya Allah. Walau saat ini aku tak memiliki sang Adam. Aku yakin Engkau mempersiapkan seseorang untukku. Kapan Engkau akan mempertemukan kami ya Allah. Ku berusaha sabar dan beristiqomah menanti  Adamku. Walau pernah Aku menemukan seorang Adam, tetapi ada saja cobaan hidup yang memisahkan.
Pernah ku bertemu dengan seorang Adam. Kami sempat menjalin suatu hubungan, yang mungkin pada awal Kujalani begitu sulit karena Aku baru berusaha untuk mencintainya. Walau masih belajar mencintainya, aku sudah menyimpan kekaguman pada sosoknya. Terlebih ketika aku mendengar secara langsung Dia melantunkan ayat-ayat suci, yang entah memakai qira’at imam siapa. Tetapi itu betul-betul membuatku merinding, berdecak kagum. Ku ingin menangis saat itu karena tak sia-sia aku mengenal dan mencintai seseorang seperti dia. Sesuatu yang memang Kuimpikan. Kuingin suatu saat nanti Suamiku melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an untukku. Subhanallah…!!! Hmm… tapi mungkin hanya tinggal kenangan saja, semuanya sudah pupus.  Padahal aku baru menyadari aku mencintainya setelah semuanya berakhir. Kenapa aku selalu menyia-nyiakan orang yang menyayangiku. Sudahlah, penyesalan memang selalu dibelakang.  Walau begitu, sampai saat ini pun. Mataku selalu menerang mencari-cari sosoknya, walau hatiku sudah tak deg-degan ketika melihatnya. Jujur saja, aku sudah sangat ingin melupakan dan membuangnya dari otak dan hatiku, semakin aku mencobanya, semakin membuat hatiku resah. Itu juga yang membuat hatiku terasa beku. Dan aku tak berani tuk jatuh cinta pada sosok Adam lain.
Walau saat-saat ini, sahabat-sahabatku berusaha menjodoh-jodohkanku dengan Adam lain. Ada cerita yang saat ini masih berlangsung. Ini berawal ketika aku mengatakan bahwa “Jodoh itu tak perlu dicari, akan dating dengan sendirinya”.  Tanpa disadari mendekat seorang Adam. Spontan, sahabatku ini menaut-nautkan apa yang Kukatakan dengan apa yang terjadi saat itu. Mulai saat itu, ajang meledek-ledek dimulai. Sempat si Adam ini menanyakan apakah aku menyukainya. Aku tak begitu yakin, memang aku suka dengan si Adam, tetapi untuk menjadikannya seorang kekasih, sepertinya Aku harus berpikir berulang-ulang kali dan bertanya pada hatiku untuk memastikannya. Tapi serasa hati ini beku. Tak ada yang membuatku berambisi lagi. Terlebih ketika si Adam ini mengatakan kalau, sampai saat ini Dia tidak pacaran lagi karena Dia sangat menyayangi mantan kekasihnya. Pernyataannya itupun yang membuatku semakin beku. Aku tidak ingin membuat kesalahan. Aku tak ingin sikapku padanya membuatnya merasa kalau aku mencintainya padahal tidak sama sekali selain rasa kagum. Aku juga tak bisa membuat orang jatuh cinta padaku, begitupun aku tak bisa secepat itu jatuh cinta lagi. Mungkin Aku perlu memperjelasnya supaya tak ada salah paham yang terjadi. Walau tak menutup kemungkinan suatu saat nanti aku akan mencintainya. Tak ada yang bisa memprediksikannya. Tetapi jika memang terjadi, jadikanlah aku seorang Hawa yang bisa mencintai Adam dengan sepenuh hati.
Ya Allah.. Berikan aku cinta. Tunjukkan Adamku. Aku juga berhak bahagia. Aku juga akan istiqomah menanti Adamku. Dan pada saat itu berikan pula restu dan halal-Mu untuk kami.

2 comments: