Friday, May 20, 2011

Dirimu dan Kesetiaan

Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Hari ini aku ingin berbagi cerita tentang seseorang. Seseorang Adam. Bukan Adamku, tapi Adam sahabatku. Tetapi apapun itu, kita tak tahu apa yang akan terjadi nanti di masa depan. Kita hanya bisa berdoa, semoga semuanya bisa tercapai dan sesuai dengan keinginan kita. Amin. Sebenarnya Sang Narasumber tak ingin story-nya ini dipublikasikan. Tapi, maaf yah teman, aku hanya ingin berbagi dengan yang lain. Mudah-mudahan jadi pesan moral juga terhadap yang lainnya.
Inilah sekilas kisah “Dirimu dan Kesetiaan” dari seorang sahabat yang kucinta.

@@@
Hari ini sebuah message mengejutkanku. Tak ada tercantum nama pengirimnya. Hanya serangkaian angka-angka. Kuperhatikan dengan seksama, ya samar-samar Aku mengenal nomor handphone itu. Nomor handphone seseorang yang telah kuhapus karena alih-alih mencoba melupakan sosok itu. Perlahan-lahan Aku membaca kata demi kata. Seuntai kata yang membuatku tiba-tiba tegang. Serasa urat syarafku beku dibuatnya. Langsung saja aku merasa lemas, semangatku hilang. Aku tak tahu kenapa tiba-tiba saja aku lemas membacanya. Padahal itu hanya sebuah message biasa. Tapi mungkin sang pengirim yang membuatnya begitu terkesan. Tapi apapun itu isi dari message itu yang penting. Kurang lebih isinya seperti ini :

“Assalamu Alaikum Wr. Wb… Insya Allah mudah-mudahan ini bukan bentuk penyesalan bagi kita semua. Pernah ada seseorang yang telah tertanam pada dirinya prinsip kesetiaan. Sehingga dimana pun pasangannya pergi, Dia tetap berusaha tuk mencarinya. Sehingga Dia berharap agar bisa bersama. Namun, karena kesetiaannya mungkin kayak tidak dianggap. Dia pun mencoba tuk bersabar dan berharap itu langkah terbaik. Tapi ternyata tidak. Akhirnya Dia mencoba meminta, agar merubah keadaan bagaimana sebelum Dia dipertemukan. Ini karena kurang penetapan kata ‘saling’ pada saat itu. Ternyata setelah kejadian tadi keadaan semakin buruk. Tapi disinilah mungkin letak ujian bagi seseorang dan Insya Allah ada hikmah dibalik kesabarannya menghadapi ujian tersebut. Namun, kita semua telah mempunyai lembaran baru bersama objek yang lain. Marilah kita sama-sama saling mendoakan agar di lembaran baru ini kita dapat diberikan yang terbaik. Amin… mohon dimaklumi agar sms ini diartikan sebagai aib. Jadi tidak usah dipublikasikan. Kita kan harus saling-saling menjaga perasaan orang lain. Dan syukran katsiran wassalam. “

Begitu panjang untuk jadi sebuah SMS. Ini hanya layak disebut sebuah surat. Bukan surat cinta, tapi surat aib. Yach begitulah yang dikatakan oleh sang pengirim. Sebenarnya aku tak begitu tau maksud dari message itu. Entah message itu dikirimkan khusus untuk aku atau hanya message yang di send to all. Hmm.. aku bener-bener gak ngerti. Tapi yang membuatku yakin kalau message itu untukku adalah masalah KESETIAAN. Sang pengirim pernah tell ke aku tentang masalah kesetiaan. Dan satu lagi yang membuatku yakin yaitu, kisah dalam message itu persis dengan yang aku alami. Tapi bukan bagian gak setianya yah. Tapi bagian akhir dari pesan itu. “kita semua telah mempunyai lembaran baru bersama objek yang lain. Marilah kita sama-sama saling mendoakan agar di lembaran baru ini kita dapat diberikan yang terbaik. Amin… mohon dimaklumi agar sms ini diartikan sebagai aib. Jadi tidak usah dipublikasikan. Kita kan harus saling-saling menjaga perasaan orang lain”. Akan selalu ingat pesanmu ini. Tak akan kuhapus dari inboxku. Itu akan mengingatkanku tentang Dirimu dan Kesetiaan. Terima kasih.
@@@

Yupz.. cerita usai. Terima kasih atas waktu yang Kau berikan untuk berbagi kisah denganku. Sehingga, Aku bisa mengambil sekelumit pelajaran dari kisahmu ini. Syukran katsiran.
Wasalamu Alaikum Wr. Wb.

_Aku – Kesetiaan – Dirimu_

No comments:

Post a Comment